Ramadhan dalam Pandemi

Ramadhan dalam Pandemi memunculkan banyak kesan yang berbeda. Bagaimana tidak, dari bulan-bulan suci ramadhan yang telah berlalu semua di lalui dengan penuh suka cita,penuh tawa dan ketenangan jiwa.
Berbeda dengan tahun ini, dimana kita semua harus menjaga jarak demi keselamatan, harus menjaga mood demi bertahan #dirumahaja, tak ada lagi acara Bukber, termasuk sholat Tarawih. Begitupun dengan anak rantau yang tak bisa pulang kampung, harus siap tinggal, menunggu di perantauan hingga dunia benar-benar Pulih. Yah,, semua demi kebaikan bersama,,  sesungguhnya bersabar atas suatu ujian akan mendapatkan pahala..
Ingat sabda nabi,
 "Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya" (HR. Bukhari & Muslim) 

Saat Pandemi seperti ini, begitu banyak masyarakat yang terdampak, terutama warga miskin yang sejak dulu sulit dalam perekonomian, di tambah lagi ada wabah seperti ini mereka pasti akan lebih sulit lagi untuk sekedar bertahan hidup.

Nah dear, bulan Ramadhan seperti ini, pahala akan dilipatgandakan begitupun dosa, jadi kebaikan kita dalam menolong oranglain insyaallah akan di lipatgandakan
Berikut beberapa Instansi penyalur zakat maupun sedekah :
1. Aksi Cepat Tanggap (ACT)
ACT adalah layanan peduli sosial dengan berbagai macam pilihan donasi, mulai dari zakat, pembuatan sumur wakaf, bantuan pangan untuk Palestina, peduli Wamena dll.

2. RUMAH ZAKAT
Rumah zakat dengan berbagai macam pilihan donasi pun hadir di tengah tengah kita. 

3. Lazis Wahdah
Lasiz wahdah juga hadir di berbagai daerah sebagai sarana untuk menyalurkan donasi dan zakat

Begitu banyak pilihan yang bisa kita ambil, raih pahala sebanyak-banyaknya, raih ridho Allah dengan mendekatkan diri kepadanya..

Semoga bermanfaat

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua Karena Nasionalisme

 Semua Karena Nasionalisme Oleh : Ira Rahmatia Menangislah kaum muslimin yang terjajah... Merindu sosok Khalifah... Fisik dan pikiran yang teraniaya... Oleh anjing-anjing kaum kafir yang durjana... Krisis, penyiksaan, pemerkosaan, pemenjaraan dan pembunuhan secara besar-besaran seolah tak pernah berhenti. Luka demi luka yang ditorehkan tak jua membuat dunia bersatu memberhentikan penganiayaan tersebut. Umat Islam dan ajarannya dimonsterisasi dan dianggap teroris oleh negaranya sendiri di berbagai negara muslim lainnya. Pada Oktober 2021, LBH Pelita Umat melaksanakan agenda International Muslim Lawyer Conference (IMLC). Agenda ini dituturkan oleh Chandra Purna Irawan, S.H., M.H. selaku Ketua LBH Pelita Umat bertujuan untuk mencari solusi perlindungan hukum terhadap kaum Muslim dan ajaran-ajaran Islam dari potensi kriminalisasi, penjajahan dan pengusiran seperti yang terjadi di beberapa negara. (Al Waqiyah TV, 3/10/2021) Semua karena Nasionalisme Ide negara bangsa atau Nasionalisme yang
Baca selengkapnya

We Need Khilafah

Khilafah menjadi suatu momok bagi pemerintah saat ini. Kicauan demokrasi masih saja langgeng di  suarakan sebagai solusi di negeri ini. Berbagai persoalan muslim di negeri ini maupun negara lain selalu saja terdengar, kesakitan, pembunuhan dan pembantaian umat muslim tiap hari terdengar, dan kita bisa apa? Palestina di bombardir oleh tentara zionis Israel, Suriah di bantai, rohingya di bantai, suku uygur di bunuh, di perkosa, di jual organnya, dan awal tahun 2020 lagi terjadi pembantaian umat muslim di India oleh para nasionalis Hindu disana. Di Indonesia sendiri, masih banyak yang tidak sadar bahwa kita sedang di jajah, walau bukan secara fisik. Yah, mengapa kita Indonesia tidak di jajah secara fisik? Jawabannya karena kita akan cepat sadar, namun jika terjajah dengan pemikiran, budaya, pendidikan dan sumber daya alam orang-orang tidak akan segera sadar sepenuhnya. Maka lihatlah saat ini, generasi kita di sebutlah kaum milenial, yang hanya bisa apa, joget tiktokan, pacaran, ga
Baca selengkapnya