Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Islamophobia

Istilah Islamophobia sudah tidak asing lagi kita dengar. Di negeri lain, seperti USA, Belanda dan banyak negara lain yang terkena Islamophobia semenjak tragedi 911 di Menara Kembar Whashington DC. Setelah kejadian itu, dunia mengaitkan muslim menjadi penyebab hancurnya gedung tersebut dan disebutlah islam agama teroris. Saat ini, negara dengan mayoritas muslim di bantai, di perkosa, di penjara dan di bom dengan rudal. Namun dunia seolah bunkam. Padahal dalam konflik internasional, para penyerang tidak boleh menyerang anak-anak, wanita, apalagi anggota pers seperti baru-baru ini yang diberitakan bahwa salahsatu pers bernama Mu’ath Amarneh di tembakkan peluru logam oleh zionis israel yang di tembakkan peluru kebagian matanya. Di Indonesia sendiri, mayoritas kaum muslim sudah mulai berhijrah dan belajar mengenai islam. Namun, rasanya bukan masyarakat yang islamophobia melainkan para penguasa. Para penguasa sempat melarang menggunakan Cadar dan Celana Cingkrang. Padahal celana cingkr

Antara kenyamanan dan Kewajiban

        Kenyamanan pada suatu hal memang tak bisa di pungkiri. Namun, ketenangan tak mampu di peroleh dengan sempurna dengan meninggalkan kewajiban. Bekerja Mubah, Berjilbab Wajib !          Seorang muslimah sejati pastilah akan berusaha melaksanakan kewajiban dengan penuh semangat. Namun, tak semua harapan dan keinginan bisa di wujudkan dengan mudah di zaman para kapitalis beradu memangsa negeri ini. Sistem kapitalis mewabah, pada sejumlah aspek kehidupan termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di tanah air. Tempat para muslimah juga bekerja namun tak mampu berupaya banyak dalam hal penerapan agama secara Kaffah.  Ironis memang, di zaman modern ini. Saat wanita pun di tuntut untuk berpenghasilan dan ketika menganggur di kira tak produktif. Ketika wanita dari Dimata masyarakat pun harus bekerja sebagaimana lelaki bekerja. Berpenghasilan, menghidupi keluarga. Yah, sekali lagi bekerja Mubah , bukan kewajiban. sedangkan Jilbab adalah pakaian longgar yang tidak terputus, berbentuk te

Ihsanul Amal

Segala perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.  “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (AQS. Al-Isra` : 36). "Tidak henti-hentinya kedua kaki anak-anak Adam (manusia) itu nanti berdiri pada hari kiamat di depan Tuhannya, sehingga ia akan ditanya empat macam perkara yaitu:  1) Umurnya dimana dihabiskan; 2) Masa mudanya untuk apa digunakan;  3) Hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan;  4) Amalan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan apa yang diketahui” (HR. Tirmidzi)       Ada 2 syarat di terimanya suatu ibadah, : 1. Niat ikhlas karena Allah Niat merupakan pondasi amal sebagai mana dalam hadis di sebutkan "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).       2. Sesuai dengan syariat Islam      Dalam agama Islam niat yang benar tidak cukup untuk menjadikan suatu perbu

Muslimah Sejati

     Akhlak ialah cerminan diri bagi setiap manusia yang terlihat karena kebiasaannya dalam bersikap dan berbicara.     Seorang wanita muslim sudah sepatutnya untuk menjaga kemuliaan dirinya dengan menjalankan segala tuntunan yang di syariatkan di dalam islam.     Contoh-contoh yang dapat di terapkan agar kita sebagai muslimah sejati dapat di hormati dan di muliakan oleh orang lain ataupun masyarakat secara umumnya Yakni : 1. Menggunakan Kerudung        Kerudung adalah kain yang menutupi kepala hingga dada atau bisa lebih panjang dari itu.  sebagaimana dalam Al-qur'an Surah An-Nur Ayat 31 "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mer

MEREKA JUGA INDONESIA

Masih jelas dalam ingatan kita, konflik papua seminggu yang lalu yang bahkan sampai hari ini pun se-Indonesia masih mencari jalan keluar agar supaya konflik ini reda dan Indonesia kembali berdamai. Permasalahan ini bermula ketika, bendera Indonesia yang tepat berada pada halaman (didepan asrama Papua)nampak / tiangnya nampak dibengkokkansehingga terlihat  seperti bendera jatuh. Dari pengakuan yang mereka sampaikan bahwa bukan mereka yang melakukan hal tersebut. Akan tetapi kekacauan timbul pada warga Papuakarena pengakuan yang mereka sampaikan tidak di Indahkan tetapi justru malah aparat yang seharusnya menjadi penganyom masyarakat seolah mendeskriminasi mahasiswa -mahasiswa saat itu. TNI, polisi, pamong praja malah melakukan penyerangan dan memberikan cacian kepada mereka mahasiswa papua sehingga Virallah cacian yang tidak pantas dan menyayat hati kepada kita sebagai manusia.  Menururt mereka tidak 1, 2 kali merka mendapatkan pelecehan, penghinaan dan dianggap tidak Indonesia, ba

My Journey

My Journey Perkenalkan, saya Ira rahmatia. Sekarang bekerja sebgai admin devisi dari salah satu perusahaan smelter Nikel terbesar di Indonesia. Saya hanya ingin berbagi cerita hingga saya bekerja disini.  Awalnya saya adalah seorang mahasiswa Teknik Kimia di salah satu kampus Vokasi yang ada di Indonesia. kuliah dengan beasiswa menjadi salah-satu cara untuk melanjutkan pendiddikan. Yah, siapa yang tak ingin melanjutkan pendidikan? gratis! tentu semuanya mau.  Saat kuliah, saya sering mendegar cerita kakak laki-laki  saya yang bekerja di perusahaan ini,. Lampu yang sering mati, air bersih yang sulit dan jalan yang belum di aspal membuat anak kota (saya) ogah untuk mengunjungi ataupun bekerja di tempat ini. bahkan, saya selalu menghasut teman-teman saya untuk tidak melamar pekerjaan disini.  Alhamdulillah, Ujian seminar dan ujian hasil saya dapat selesai dengan cepat hingga pada akhir September 2018 saya memasukkan lamaran kerja di berbagai tempat. Salah satunya di Campu